shape image

Tentang

Seiring dengan semakin berkembangan teknologi, kemampuan dalam dunia komputerisasi juga menjadi satu dari sekian banyak hal yang wajib dipahami dan setidaknya dimengerti dengan baik demi menjadi salah satu kemampuan dalam menjalani persaingan dunia yang semakin mengglobalisasi, dimana artinya setiap siswa di harapakan mampu bersaing dengan baik, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Sementara dengan semakin berkembangannya sistem pendidikan di dalam negeri, sebut saja dari Kurikulum KTSP yang dimana “TIK” masih menjadi salah satu mata pelajaran wajib, AHIRNYA di tiadakan dalam kurikulum terbaru yang di terapkan dalam sekolah sekolah (SD, SMP dan SMA), dimana untuk saat ini kurikulum yang berlaku adalah K13 (Kurikulum 2013).

Seperti tersebut diatas, K13 meniadakan atau menghapus mata pelajaran “TIK” dari mata pelajaran wajib, dimana dalam hal ini, siswa-siswi “dianggap” sudah mampu dalam hal mengoperasikan Komputer/Laptop dengan baik!

Namun pada kenyatannya, masih lebih dari 25% dari seluruh siswa-siswi di Indonesia yang tidak memahaminya (Pengoperasian Komputer). Hal ini dapat kita buktikan ketika proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) , dimana hanya dalam proses pengetikan saja, masih “ada” beberapa siswa-siswi yang tidak mahir dalam mengoperasikannya.

Pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non – formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal ini demi mewujudkan cita-cita Negara Republik Indonesia yang tertuang dalam “Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4” yang berbunyi :

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Dalam alinea ke 4 tersebut diatas, jelas di sebutkan, “Mencerdaskan kehidupan bangsa,”

Ada dua jenis pendidikan yang kita kenal di masyarakat kita, yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal (seperti kursus komputer, les Bahasa Inggris, Homeschooling dan termasuk Bimbingan Belajar dan lain-lain). Pendidikan formal jelas tujuannya untuk memperoleh jenjang keberhasilan yaitu kelulusan. Disini kita akan mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana, magister dan sebagainya.

Baca Juga : 

Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak kalah penting, Pendidikan ini berfungsi untuk membantu peserta didik untuk memaksimalkan potensinya yang mungkin belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal.

Baik tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan kepada customer. Apabila fasilitas yang diberikan itu memadai maka bukan tidak mungkin jika usaha yang kita jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya. Adapun jenis fasilitas pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain, yaitu pemberian materi dan teknik pengajaran yang lain daripada yang lain. Hal yang paling berperan dalam memenuhi kepuasan cutomer adalah para staf pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam mengembangkan usaha tersebut.

Mengenai permasalahan di atas, maka saya tertarik untuk mengembangkan usaha dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang cukup menarik disini adalah penggunaan modal dan sumber daya manusia yang terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang terbaik sebagai solusi yang digunakan untuk meminimalkan contribusion margin, sehingga diharapkan bimbingan belajar yang dijalankan memiliki pengeluaran yang rendah, maka biaya yang ditawarkan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang ingin mengikuti bimbingan belajar. Oleh karena itu, dengan argumentasi latar belakang inilah kami membuka “LESSP (LES Silalahi Project)” sebagai sahabat cerdas belajar membantu para peserta didik untuk mencapai target belajar yang diharapkan.

Dan kemudian, Mengingat Danau Toba sudah menjadi 1 (satu) dari 5 (Lima) Tujuan wisata SUPER Prioritas pemerintah Republik Indonesia,  kita harus membenari diri, termasuk adik adik dengan membekali mereka untuk mempu menjadi PELAKU wisata, dengan meningkatkan kemampuan dibidang Bahasa Inggris & juga Ilmu Komputer.

Untuk menjadi pelaku wisata, kita harus berbenah, SEKARANG !


Di posting oleh : Admin Karang Taruna Silahisabungan

© 2023 Tim Admin

Silalahi Projects ♥

Formulir Donasi

Komunikasi ini membutuhkan aplikasi WhatsApp.

Chat Admin